Haru Biru Kampus

udah 4 tahun ngerasain hidup bebas jauh dari orang tua. yah tepat sekali saya sedang menempuh pendidikan di luar kota tepatnya di kota Jogja. memulai hidup dari awal. belajar hidup mandiri tanpa ada satu pun sanak keluarga di kota ini. asik, seru, senang, excited, gembira, sedih dan bimbang jadi satu saat mengawali hidup disini. pertama kali ngekos masih takut ngadapi penghuni kos, maklum walaupun masih negara namun kebudayaan suku sangat berbeda jauh. kikuk dengan aturan yang ada, sedih karena terlalu dipaksakan mengikuti aturan adat daerah sini dan senang dapat teman dari berbagai pulau dengan kebudayaan yang berbeda-beda pula. tak cukup sulit bagiku untuk langsung menemukan teman yang langsung klop. yah tepat sekali aku langsung akrab dengan salah satu teman kos yang sekaligus anak 1 jurusanku dan juga merupakan orang luar daerah Jogja. kedekatan yang dipererat dengan nasib yang nyaris sama yaitu selalu diomelin ibu kos karena tidak menurut aturan kos seperti ga bersihin kamar (aneh tapi ibu kos masih suka marah-marah kl kamar kita berantakan padahal itu sih diluar haknya untuk marh), lupa nutup pintu tengah ataupun turun tangga dengan bersuara (pokoknya kayak di penjara aja).

jalan-jalan, kuliah, praktikum, organisasi, ngerjain tugas, buat laporan, praktikum lapangan, diomel-omelin ibu kos, asisten maupun dosen karena telat udah biasa. yah berubah jadi anak yang sedikit bengal. ga kerasa udah memnuhi hidupku selama 4 tahun terakhir ini. udah menyulapku jadi sesuatu yang baru sesuatu yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. nah sekarang udah ga pernah terbeban dengan deadline itu membuatku kangen dengan masa-masa itu. masa-masa dimana saling mencotek dan dicontek, masa dimana tertawa lepas, masa dimana ngerampok makanan dari rumah dosen yang cukup killer pada saat praktikum lapangan, masa dimana jahilin dosen dan teman, yah masa itu masa muda yang sangat ingin kukunjungi lagi saat bosan merasuk dihidupku.

yah 4 tahun tlah berlalu dengan moment-moment berharga. kini tinggal menentukan arah hidup setalah ditempah selama bertahun-tahun. nah sekarang waktunya mengaplikasikan semua ilmu yang dipunya. bekerja, bekerja dan bekerja. tapi sebelum bekerja seseorang harus mencari pekerjaan. disinilah hatiku miris melihat semua situasi dan kondisi. let's tell it...

abis lulus aku langsung pulang ke medan karena ibuku dalam keadaan kurang baik jadi ak belum sempat mencari pekerjaan sama sekali dan akan mencari kerja di daerah yang kuhabiskan 4 tahun belakangan ini. yah kini aku kembali disini di kota penuh kenangan di kota yang setiap sudutnya hampir kujalani yah kota Jogja. masih tetap belum mencari pekerjaan, awalnya sih depresi karena berhari-hari dirumah atau di kos tanpa kerjaan maklum semasa kuliah aku jarang di kos sukanya di kampus, nongkrong atau membusuk di lab. setelah lulus menerima kenyataan ini membuatku merasa I'm useless now. owh,,tapi setelah mendengar curhatan temanku yah akhirnya ak berpikir emg wajar merasa begitu dan ak malah merasa sedikit beruntung karena belum terlalu jatuh bangun untuk mendapatkan pekerjaan seperti temanku. teman sekos n sejurusanku dulu harus mengikuti job fair, interview, dan memasukan lamaran-lamaran kemana-mana hingga akhirnya menjadi salah satu peserta trainingnya Bank di Indonesia. temanku yang lain harus sampai pindah pulau untuk menjumput harapan dipekerjakan orang di Papua sana. dan yang cukup menyayat hati temanku yang satu ini bolak-balik interview namun terjegad di medical check up hingga akhirnya gagal bekerja. sungguh ironis tapi semoga aku jangan seperti dia.